Didasari beberapa pertimbangan, BMW meyakini bahwa ada potensi mobil hidrogen bisa lebih populer di masa depan.
Autos.id – Beberapa tahun terakhir, kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan makin gencar diperkenalkan. Terlebih dengan harga minyak bumi yang terus melambung naik membuat kehadiran ramah lingkungan seperti mobil listrik jadi pilihan. Namun pabrikan asal Jerman, BMW justru memiliki pemikiran yang berbeda dengan mobil berteknologi listrik penuh.
BMW Masih meyakini bahwa sebenarnya teknologi Hidrogen menjadi solusi yang lebih masuk akal serta bisa lebih populer dibandingkan mobil listrik.
Trend Mobil Hidrogen
Disadur dari Carscoops pada Jumat (21/10/2022), CEO BMW, Oliver Zipse menyatakan bahwa saat ini teknologi hidrogen masih kurang populer dibandingkan mobil listrik. Ia menyebutkan bahwa mobil listrik sudah ada selama 10 tahun sehingga wajar popularitas serta kebutuhannya naik saat ini di tengah krisis energi dan naiknya harga minyak dunia.
Meskipun begitu, Zipse mengatakan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, pasar mobil hidrogen bisa lebih berkembang lagi secara pesat. “Saya memiliki keyakinan bahwa dimasa depan, justru mobil dengan teknologi hidrogen ini bisa menyaingi atau bahkan menggunguli popularitas mobil listrik karena memiliki stuktur yang lebuh terukur dan lebih nyaman untuk kendarai.”
BMW adalah salah satu pabrikan selain Toyota yang memang cukup serius dengan pengembangan mesin bertenaga hidrogen. Bahkan, kabarnya salah satu produk hidrogen pertama BMW, yaitu iX5 siap masuk lini produksi pada akhir tahun ini. Meskipun demikian, BMW sendiri juga menghadirkan lineup mobil listrik dengan label BMW i yang punya sambutan cukup hangat.
Zipse menegaskan bawa tidak ada teknologi yang sempurna, semuanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Ia mengambil contoh seperti di Inggris di tahun 2030 atau Eropa di tahun 2035 yang hanya mengandalkan satu teknologi mesin saja. Ia berujar bahwa pada dasarnya berbagai negara harus punya sumber energi alternatif agar bisa saling melengkapi dan tetap berorientasi pada keberlanjutan.