Dengan adanya penangguhan produksi mobil ini membuat beberapa produk dari Toyota terdampak dan mengalami keterlambatan pengiriman ke konsumen.
Autos.id – Memasuki pertengahan tahun 2022 ini, masalah kekurangan suku cadang serta chip masih melanda sebagian besar perusaahaan otomotif dunia. Salah satu yang terkena dampaknya adalah Toyota yang terpaksa kembali melakukan penangguhan produksi mobil mereka di beberapa pabrik di Jepang.
Tercatat ada 7 pabrik Toyota di seluruh Jepang yang terpaksa kembali menangguhkan produksi mobil mereka selama kurang lebih 11 hari.
Kekurangan Suku Cadang Produksi
Seperti yang dilansir NHK, ada 7 pabrik Toyota di seluruh Jepang yang terdampak penangguhan produksi kali ini. Salah satu pabrik yang terdampak penangguhan produksi mobil ini adalah pabrik di Prefektur Aichi di bagian Tengah Jepang. Selain itu pabrik utama di Prefektur Miyagi juga menjadi pabrik yang terdampak penangguhan produksi sementara ini.
Meskipun begitu, Toyota memastikan bahwa penangguhan produksi kali ini tidak akan berlangsung lama seperti sebelumnya. Toyota menyebut penangguhan berlangsung kurang lebih selama 11 hari. Penangguhan produksi ini diakibatkan salah satunya karena kekurangan pemasok suku cadang dari Shanghai yang masih terhenti produksinya karena Covid-19 yang masih tinggi disana.
Toyota sendiri pada awalnya menargetkan produksi sekitar 800.000 unit mobil pada bilan Juni ini. Namun karena adanya penangguhan produksi ini membuat angka tersebut turun menjadi 750.000 atau berkurang sekitar 50.000 dari target produksi seharusnya. Toyota sendir tidak menjelaskan produk mana saja yang terdampak penangguhan produksi ini.
Meskipun kembali melakukan penangguhan produksi, Toyota berjanji untuk terus mengirimkan mobil yang sudah selesai diproduksi untuk diserahkan ke konsumen secepatnya. Selain itu mereka juga terus menganlisa bagaimana rantai pasokan suku cadang serta menghitungnya secara mendetail agar kejadian penanugguhan produksi bisa diminimalisir.
Penangguhan produksi yang dilakukan oleh Toyota bukanlah pertama kali terjadi. Karena pada awal tahun sila, Toyota Motor Corp sempat menghentikan sementara produksi mobil mereka selama beberapa minggu karena kasus Covid-19 yang tinggi dikalangan para pekerja. Hal tersebut juga berkaitan dengan masalah produksi suku cadang dan chip semikonduktor yang juga terkendala produksinya.