NASA Akan Menghadirkan Teknologi Pengisian Daya Mobil Listrik Hanya Dalam Waktu 5 Menit Saja

admin


Teknologi pengisian daya mobil listrik yang hanya memerlukan waktu 5 menit ini merupakan salah satu teknologi revolusioner yang sedang dikembangkan oleh NASA.

Autos.id – Salah satu kebiasaan yang harus dilakukan saat memiliki mobil listrik adalah pengisian daya agar mobil listrik bisa digunakan. Namun, ada beberapa kendala saat mengisi daya mobil listrik seperti sulitnya mencari SPKLU, daya listrik rumah yang tidak kuat, serta lamanya waktu pengisian daya mobil listrik. Untuk mengatasi masalah ini, NASA dikabarkan akan menghadirkan sebuah teknologi revolusioner untuk mengisi ulang daya mobil listrik.

Teknologi ini diklaim mampu mengisi daya mobil listrik dalam waktu 5 menit saja dari kondisi kosong hingga baterai penuh.

Teknologi Pengisian Daya EV Dalam Waktu 5 Menit

Dilansir dari eandt.thiet.org pada Jumat (14/10/2022), teknologi pengisian daya ini diklaim merupakan salah satu teknologi yang revolusioner dalam perkembangan kehadiran mobil listrik. Menurut pihak NASA, waktu pengisian yang tergolong sebentar ini membuat pengisian daya mobil listrik bisa secepat pengisian bahan bakar pada mobil konvensional.

Selain itu, NASA menyebutkan bahwa teknologi ini bisa meningkatkan jumlah arus listrik dari pengisi daya kendaraan listrik sekitar 1.400 A. Atau bisa dibilang hingga 5 kali lebih cepat dari berbagai metode pengisian daya yang biasanya sering digunakan. Menurut NASA, rata-rata pengisian daya kendaraan listrik hanya sanggup menghasilkan daya sebesar 520 A.

NASA Akan Menghadirkan Teknologi Pengisian Daya Mobil Listrik Hanya Dalam Waktu 5 Menit Saja

Selain itu, salah satu penelitian dari Purdue University menyebutkan bahwa teknologi pengisian daya ini menggunakan teknologi yang disebut-sebut sebagai “boiling sub-cooling flow”. Penggunaan metode ini akan meningkatkan efektivitas perpindahan panas yang membuat pemanfaatan pengisian daya secepat ini bisa tetap aman digunakan.

Namun, NASA menyebutkan bahwa saat ini teknologi pengisian daya ini belum bisa digunakan di mobil listrik yang ada di pasaran. NASA mengatakan masih ada beberapa tahapan pengembangan serta membutuhkan kapasitas ampere yang agar tetap aman digunakan.

Walau demikian, NASA menjamin saat teknologi ini tersedia, akan menghadirkan pengontrol suhu mengingat jumlah daya yang dikeluarkan juga sangat besar. Penelitian dari Purdue University juga menyebutkan bahwa mereka akan bekerjasama dengan berbagai pabrikan kendaraan listrik sebagai bagian dari pengujian prototype selama kurang lebih 2 tahun kedepan.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

https://www.got.web.id/