Spesifikasi Esemka Bima EV, Merek Mobil Asal Solo, Jawa Tengah. Meskipun mobil ini merupakan rebadge dari pabrikan Asal Tiongkok. Namun tidak hentikan eksistensi Esemka yang baru ini saja muncul kembali ke permukaan.
Autos.id – PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK) menjadi salah satu peserta yang meramaikan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS). Esemka menghadirkan Mobil Listrik yang namanya dari sebuah pewayangan, yaitu Bima EV. Dilihat dari segmentasinya Bima EV merupakan minibus atau bisa juga sebut sebagai van.
Pertama kalinya tampil di IIMS, produsen mobil lokal ini memperkenalkan prototipe ESEMKA Bima EV yang terdiri dari varian van pengangkut barang (Cargo Van) dan van untuk penumpang (Passenger Van).
Spesifikasi Esemka Bima EV
Esemka Bima EV memiliki panjang 4.495 mm, lebar 1.680 mm, tinggi 1.990 mm serta wheelbase 2.925 mm. Lampu depan mobil ini cukup tajam dan agresif dengan bagian bumper sporty. Kaca spion Bima EV terintregasi dengan sein. Bima EV menggunakan velg kaleng yang juga sering dipakai mobil niaga. Kemudian pintu belakang model geser ala Daihatsu Gran Max.
Esemka Bima EV memiliki fitur seperti rem ABS + EBD, Hill Start Assist, power steering elektrik, panel instrumen digital.adjustable projector lamp, head unit, lampu baca, hingga cigarette lighter. Bima EV Passenger Van katanya klaim mampu menampung 11 penumpang dan Bima EV Cargo VAN memiliki dua kursi untuk pengemudi dan penumpang depan.
Berdasarkan data spesifikasi resmi, Esemka Bima EV menggunakan baterai jenis lithium-ion.
“Sampai saat ini jenis baterai lithium-ion yang paling cocok dipakai untuk kendaraan listrik berbasis baterai,” ucap Stephanus Haryo, Product Knowledge PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka).
“Quick charge arus listrik AC dari kosong ke penuh sekitar 1 jam, normal charge bisa sampai 8 jam,” ungkap Stephanus.
Baterainya dapat disi daya dengan sistem pengisian cepat (quick charge/DC) selama 1 jam dan slow charge (AC) hingga 8 jam. Dari kapasitas penuh hingga kosong, mobil listrik ini klaim bisa menempuh jarak hingga 300 km.
Harapan dari pengenalan mobil listrik di IIMS ini salah satunya agar mempercepat proses peralihan dari mobil bahan bakar bensin, menuju kendaraan berbasis listrik atau Electric Vehicle (EV) yang lebih ramah lingkungan.
