Perawatan mesin turbo yang harus dilakukan pemilik Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, simak caranya dibawah ini!
Jakarta, Autos.id – Toyota Raize dan Daihatsu Rocky menggendong mesin yang sama, yakni mesin berkapasitas 1.000 cc tiga silider berkode L1KR-VET dengan teknologi turbo. Oleh karena itu, mesin ini mampu menyemburkan tenaga hingga 98 PS dengan torsi 140 Nm, hampir mirip dengan mesin berkapasitas 1.500 cc normally aspirated. Kemudian, penggunaan transmisi CVT yang dikenal halus dan responsif menjanjikan efisiensi berkendara yang tinggi. Dengan satu liter bensin, mesin ini diklaim dapat menempuh jarak 13,8 kilometer.
Dikutip dari Seva.id, demi menjaga performa tersebut, perawatan mesin turbo harus dilakukan secara rutin oleh pemilik Toyota Raize atau Daihatsu Rocky.
Walaupun perawatan mesin turbo tidak berbeda jauh dengan mesin normally aspirated atau non-turbo, tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Bagaimana perawatan mesin turbo pada keduanya agar performanya tetap terjaga? Berikut penjelasannya.
- Angka oktan yang sesuai
Angka oktan atau Research Octane Number (RON) adalah nilai yang menunjukkan daya tahan bakar terhadap kompresi mesin tanpa terbakar sendiri. Semakin tinggi nilai oktan maka semakin sedikit timbal yang dihasilkan dari proses pembakaran. Dengan begitu, perawatan mesin turbo paling mudah pada Toyota Raize dan Daihatsu Rocky adalah dengan memberikannya bahan bakar dengan angka oktan yang sesuai.
Keduanya direkomendasikan menggunakan bahan bakar dengan angka oktan di atas 90, seperti Pertamax yang memiliki angka oktan 92. Penggunaan bahan bakar dengan angka oktan yang sesuai akan membuat proses pembakaran di ruang mesin lebih sempurna sehingga tidak menghasilkan sisa gas buang yang menempel di turbin.
Gas buang yang menempel pada turbin dapat menyebabkan kipas turbin turbo yang memompa udara ke ruang bakar menjadi terhambat. Sementara, jika menggunakan bahan bakar dengan angka oktan terlalu rendah berpotensi membuat kinerja mesin terganggu yang menyebabkan knocking, dalam jangka panjang tentu akan merusak mesin.
- Pemilihan oli mesin
Selanjutnya, pemilihan oli harus benar-benar diperhatikan dalam perawatan mesin turbo. Pastikan kamu menggunakan oli yang memang sesuai spesifikasi mobil. Oli untuk mesin turbo biasanya lebih cair dan memiliki kemampuan pelumasan serta pendinginan lebih baik. Hal ini karena komponen turbo juga mendapat pelumasan dari oli yang sama pada mesin.
Selain itu, penggantian oli harus dilakukan sesuai waktunya atau lebih cepat. Jangan lupa untuk menggunakan oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Lalu, pastikan oli harus dalam takaran yang sesuai, karena jika tidak mencukupi maka suplai oli ke mesin akan berkurang dan menyebabkan kinerja turbo tidak optimal.
- Bersihkan filter udara
Udara yang masuk ke dalam turbo tidak hanya berasal dari mesin, tetapi juga dari luar mesin. Oleh sebab itu, filter udara yang digunakan harus dibersihkan atau diganti secara berkala agar mesin turbo tidak menghisap udara kotor yang menyebabkan penumpukan kotoran dan menghambat kerja mesin.
- Pelajari pemakaian mobil mesin turbo
Perawatan mesin turbo selanjutnya adalah mempelajari pemakaian serta karakteristiknya. Hindari langsung menggeber mesin turbo saat suhu mesin di bawah normal. Lebih baik, pastikan dulu mesin telah mencapai suhu kerja normal dengan mengendarai mobil secara perlahan.
Atau, ketika ingin berkendara, ada baiknya panaskan mesin sekitar 5 menit. Prinsip kerja mesin turbo memang diklaim tidak instan untuk langsung digunakan. Tidak hanya itu, sebelum mematikan mesin mobil, tunggu hingga RPM turbin menurun. Diamkan mesin untuk tetap menyala kurang lebih selama 1 menit. Mesin turbo butuh beberapa waktu untuk proses pendinginan supaya tidak terjadi keausan mesin.
- Perawatan berkala
Jangan lupa untuk selalu melakukan perawatan mesin turbo secara berkala dengan membawanya ke bengkel resmi agar performanya selalu optimal. Sebenarnya, perawatan mesin turbo Toyota Raize dan Daihatsu Rocky tidak sulit dan memerlukan treatment khusus, cukup dengan servis berkala di bengkel resmi setiap 6 bulan sekali.
Comments
comments